Cerita ini hanya fiktif belaka :D
Udah lama kagak nulis yang beginian, hehe.
Ceritanya iseng doang kok, selamat membaca :D
Panda untuk Sahabatku
5 Juli 2011.
Malam itu waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam, Lala masih belum memejamkan mata bulatnya. Tak lama, handphonenya pun berdering, segera diraihnya dan dibaca satu persatu pesan singkat ucapan selamat ulang tahun dan doa dari teman temannya. Ya, usia Lala sudah beranjak 18 tahun, usia yang terbilang bukan kanak kanak lagi, tapi tetep aja tingkahnya yang terkadang kekanak kanakan masih saja muncul, maklum ia anak tunggal yang dari kecil memang sering dimanja.
Pagi pun menjelang, Lala masih tidur dengan memeluk boneka beruang yang diberikan kak Boby semalam, tiba tiba terdengar suara nyanyian mama “Happy Bithday to you, Happy Birthday to you”, ia pun mendapat kejutan kecil dan kecupan dari mama papanya mendarat di kedua pipi cabinya.
Inbox di handphone Lala juga semakin penuh ucapan ucapan selamat ulang tahun, belum lagi ucapan di jejaring jejaring sosialnya.
Berbeda dari tahun sebelumnya, surprise yang biasa datang di tengah malam, hari itu ga ada sama sekali. Lala pun berdiam di kamar tidurnya sambil sibuk membalas satu persatu ucapan di jejaring sosialnya. Hanya berteman Beru si beruang ungu, sesekali air matanya menetes dan membasahi pelupuk matanya.
Hingga waktu pun berganti sore,
Terdengar teriakan “Happy Birthday Lala” dari teras rumahnya.
Dengan mata yang agak bengkak, ia pun berlari menuju teras rumahnya,
Sahabat sahabatnya datang dengan kue kue dan beberapa kado lucu.
Surprise ga sampe di situ aja, hingga maghrib menjelang pun masih ada yang datang untuk sekedar memberi gadis yang kini akan menduduki bangku kuliah itu sebuah kado.
Malam menjelang, satu persatu kado kado itu dibuka, Lala tersenyum bahagia, tetapi matanya tak bisa berbohong, dalam hati ia menggumam “Kemana Rafa? Kenapa dia ga dateng? Hampir semua temen baikku dateng tapi kenapa dia malah ga ada. Tahun kemarin dia masih sempet kok dateng, Apa mungkin karena masalah itu? Ya Tuhan, bukannya aku ga bersyukur, tapi ngerasa ada yang kurang aja, di saat semua temen temen ku ada, sahabatku malah ga ada.”
Mama juga tiba tiba nanya, “Rafa kenapa ga dateng La?”
Lala hanya menggelengkan kepalanya sambil berlalu menuju kamar tidurnya.
Ia hanya diam menatapi langit langit kamarnya sambil sesekali membaca ulang pesan singkat dari sahabatnya semalam. Air mata pun kembali membasahi mata dan pipinya.
Ya, Rafa dan Lala sudah lama bersahabat, mereka terkadang dibilang berpacaran, padahal hanya sekedar sahabat. Mereka memang sudah lama dekat, meski terkadang sering terselip konflik di antara mereka.
Lala masih memaksakan matanya terbuka sambil terus menunggu kedatangan sahabatnya itu, hingga akhirnya matanya terpejam di tengah malam dan hari itu Rafa bener bener ga dateng.
2 hari sudah tak ada kabar dari sahabatnya itu.
Hingga sebuah kado berukuran besar tiba tiba terletak di teras rumahnya.
Tak ada nama pengirimnya, segera dibukanya kado yang berisikan boneka panda dan sebuah surat beramplop biru itu
“Selamat pagi Lala, sahabatku yang jelek, hehe.
Aku minta maaf ya La, aku ga bisa dateng di hari ultah kamu. Waktu kamu nerima kado ini pun aku udah ga di Palembang lagi. Sekali lagi maaf ya La, aku harus berangkat ke Bandung tepat di hari ulang tahun kamu kemarin, keberangkatan aku ga bisa ditunda, aku sengaja ga ngasih tau kamu karena aku ga mau ngerusak hari spesial kamu kemarin. Alhamdulillah aku diterima di Universitas favorit aku di Bandung. Aku tau kamu ga mau aku kuliah jauh jauh hhe, makanya aku kasih panda ini supaya kamu inget aku terus, hhe. Ohya, masalah yang waktu itu udah aku lupain kok, itu hak kamu La :)
Aku sayang La sama kamu, kalau kamu punya perasaan yang sama tolong jagain pandanya ya dan tunggu aku pulang setelah aku nyelesain pendidikan aku :) “
* Rafa *
Lala hanya bisa menangis haru sambil memeluk boneka panda dan menutup surat itu.
Jumat, 08 Juli 2011
Panda untuk Sahabatku
Langganan:
Postingan (Atom)